Jumat, 03 Juli 2015

Tugas Softskill 1 Akuntansi Internasional



Nama        : Nurfitriyani
NPM          : 25211346
Kelas         :4EB13

AKUNTANSI INTERNASIONAL
1.     Akuntansi Internasional Dipandang dari Sudut Pandang Sejarah dan Sudut Pandang Kontemporer
a)     Sudut Pandang Sejarah
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunia.
Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry book keeping), yang umumya diianggap sebagai ,awal penciptaan akuntansi seperti yang kita ketahui dari negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Parkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan  iternasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahn dan keinginan pemerintah menemukan cara dalam mengenakan ”Pembukuan ala Italia''.
kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, peran filsuf bisnis di Belanda mempertajam cara menghitung  pendapatan periodik dan aparat pemeriritah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem. dalam perencanaarya dan akuntabilitas pemerintah
Singkat kata gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan mencapai Kepulauan Inggris. Perkembangan inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi.
Kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di,seluruh,wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
Perkembangan yang sama juga terjadi di tempat lain. Sebagai contoh, model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi Prancis menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah-wilayah di Afrika yang ada di bawah pemerintahan Prancis,sedangkan kerangka pelaporan sistem Jerman terbukti berpengaruh di Jepang, Swedia dan Kekaisaran Rusia.
Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas.
Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang Pada angkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di neeara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Filipina, Swedia, dan Taiwan.
Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa dibanvak negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan negara lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional.
Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini telah lama menjadi perhatian baik bagi para pengguna maupun penyusun informasi akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir usaha-usahainstitusi untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan dan proses auditing di seluruh dunia semakin intensif dilakukan; Penjelasan mengenai usaha ini dan pemain-pemain.utama dengan peranan penting untuk mencapai terwujudnya akuntansi global menjadi fokus.


b)     Sudut Pandang Kontemporer
Apabila usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntasi internasional.
Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional  secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi  informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus modal valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan beberapa pengecualian, terdapat tren yang kuat di seluruh dunia selama periode ini untuk melakukan privatisasi atas perusahaan keuangan-milik pemerintah (terutama bank)  dan untuk mengurangi atau menghilangkan pengendalian valuta asing dan pembatasan dalam investasi lintas-batas.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi semakin dialih kontrakkan (oittsoitrced) kepada siapa saja dengan ukuran apa pun di niana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut.
Hubungan wajar timbal-balik yang menjadi karakter hubungan perusahaan dengan pemasok, perantara dan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan dan pelanggan dari pelanggan. Didorong oleh perkembangan ganda yang baru dijelaskan, ada beberapa faktor yang menyumbang semakin pentingnya masalah-masalah yang dibahas dalam makalah ini.

2.     Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional
Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini, yang berakar dari masa lampau, akan terus berlanjut. Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah sejumlah besar obat-obatan kepada seluruh importer Brasil dan mengirimkan tagihan  dalam mata uang asing Real Brasil.
Seandainya nilai real mengalami penurunan relative terhadap Euro sebelum dilakukannya pembayaran, Solvay akan mengalami kerugian dalam mata uang asing karena real akan menghasilkan euro yang lebih kecil pada saat konversi setelah iraluasi dibandingkan sebelum devaluasi.
Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis.
Jika terlihat jelas adanya bias dari negara-negara maju terhadap investasi asing langsung, meledaknya arus investasi asing langsung ke negara-negara berkembang sejak awal tahun, 1990-an menunjukkan bahwa MNC semakin menyadari bahwa negara-negara tuan rumah ini (host countries) menjadi lokasi investasi yang menarik.
Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi risiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu negara. Seperti satu contoh, bagaimana seharusnya sebuah MNC seperti Sandvik melaporkan hasil operasinya, baik domestik dan internasional, terhadap seluruh investor Swedia. Namun demikian, pemegang saham Sandvik dari Swedia terbiasa untuk melihat laporan menurut GAAP Swedia.
Pemeriksaan terhadap kebijakan akuntansi atas konsolidasi menunjukkan bahwa perusahaan pertama-tama menyajikan ulang seluruh akun-akun luar negerinya menjadi sesuai dengan GAAP Swedia sebelum dilakukan konsolidasi.
Akun konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam standar yang dibuat oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Swedia. Akan tetapi dalam menyajikan dari sekelompok prinsip menjadi kelompok lainnya, apakah ada yang hilang dalam proses translasi tersebut? Sebagai contoh, perusahaan Meksiko menyesuaikan laporan keuangan mereka atas perubahan harga, yang ditimbulkan oleh periode inflasi yang serius di masa lalu.
Metodologi konsolidasi yang dianut Sandvik memerlukan adanya penyesuaian atas laporan akuntansi inflasi ini untuk dikembalikan kepada biaya historis sebelum dilakukan konsolidasi. Metodologi mengurangi isi informasi akun anak perusahaan Meksiko yang disesuaikan dengan inflasi? Mungkinkah hal ini menjelaskan mengapa perusahaan multinasional dari Jepang, Yamaha, produsen instrumen dan produk-produk gaya hidup lain yang terkenal di dunia, mengikuti jalan yang berbeda
Yamaha Corporation dan anak-anak perusahaan domestiknya mempertahankan catatan akuntansinya dan menyusun laporan keuangannya sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima secara umum di Jepang, dan anak perusahaan luarnegeri mempertahankan buku akun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku di negara domisili.
Perusahaan dan seluruh anak perusahaan yang dikonsolidasikan disebut sebagai "Kelompok” Laporan keuangan berikut ini telah dipersiapkan dari laporan keuangan yang diserahkan kepada Kementerian Keuangan sebagaimana yang ditentukan oleh Hukum Pasar Modal di negara Jepang.
Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasi yang disisipkan dapat berbeda dalam beberapa aspek signifikan dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima di negara dan wilayah yurisdiksi selain Jepang.
Selain itu terdapat pula pilihan mengenai kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi akun-akun luar negeri ke dalam satu mata uang pelaporan.. Karena jarang sekali kurs nilai tukar konstan nilainya, penyajian kembali akun yang menggunakan kurs nilai tukar yang berubah-ubah hampir tiap hari menghasilkan keuntungan dan kerugian yang dapat menimbulkan pengaruh signifikan atas profitabilitas yang dilaporkan dan persepsi tingkat risiko dari suatu operasi multinasional. Seperti yang dapat diduga, perlakuan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian seperti ini tidaklah seragam di seluruh dunia.
Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan  pengukuran  akuntansi  suatu  perusahaan   multinasional   (multinational enterprise-MNE). Sebagai contoh, memahami pengaruh perubahan nilai tukar dan tingkat inflasi merupakan hal penting dalam bidang-bidang seperti menyusun anggaran jangka pendek dan jangka panjang induk perusahaan dan anak-anak perusahaan (atau cabang-cabang), mengukur dan mengevaluasi kinerja unit usaha lokal dan para manajernya, dan membuat keputusan yang berpengaruh pada perusahaan secara keseluruhan dalam melakukan alokasi modal investasidan laba ditahan, dan sebagainya.
Yang membuat lebih rumit lagi adalah kurs nilai tukar dan tingkat inflasi tidak bergerak secara bersamaan. Begitu luasnya pengaruh perubahan kurs nilai tukar valuta asing dan inflasi luar negeri terhadap pengukuran akuntansi menyebabkan sistem pengendalian keuangan domestik tidak mampu memenuhi kebutuhan para manajer dengan baik tanpa dilakukannya penyesuaian lingkungan yang memadai. Akuntansi manajemen dari sudut pandang internasional kemungkinan besar mencakup bahan yang rinci dan paling rumit
Masalah penting dalam perpajakan internasional dan  penentuan harga transfer. Usaha-usaha yang beroperasi di lebih dari satu negara perlu mengamati dan mengelola risiko pajak yang dihadapi dengan saksama. Pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai mata uang hanyalah sebuah permulaan. Sangatlah mungkin bahwa langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan besarnya pajak di suatu tempat akan meningkatkan besarnya pajak di tempat lain, dan peningkatannya mungkin lebih besar dari pengurangan pada awalnya.
Pengaruh strategi perpajakan terhadap penganggaran dan prosedur kendali perusahaan harus dipertimbangkan dengan saksama. Sebagai contoh, strategi yang baik untuk mengurangi pajak mungkin menimbulkan pengaruh terhadap sistem evaluasi kinerja yang sebenamya tidak diharapkan.
Harga transfer (transfer price) harga yang dibebankan terhadap unit-unit usaha atas transaksi internal yang melewati batas-batas nasional sering kali ditetapkan dengan mengingat faktor minimalisasi pajak. Ide dasamya adalah untuk mengumpulkan beban (sebanyak mungkin) pada neeara-negara dengan tingkat tarif pajak yang tinggi dan mengumpulkan pendapatan di negara-negara yang rendah tingkat tarif pajaknya, sehingga memaksimalkan laba secara keseluruhan.
Pemerintah sangat menyadari strategi ini dan telah menerapkan aturan yang rumit untuk mencegah penggunaan strategi ini secara berlebihan. Apabila istilah harga "transaksi wajar" menyebar luas, definisi dan metode yang digunakan untuk menghitungnya sangat bervariasi.
Di atas semuanya itu, perubahan tak terduga dalam kurs nilai tukar atau tingkat inflasi dapat menimbulkan malapetaka dalam strategi perencanaan pajak. Umumnya, diperlukan penggunaan model komputer yang rumit untuk menghitung perkiraan pengaruh strategi pajak suatu perusahaan secara menyeluruh.


 SUMBER :

https://syamsidiq.wordpress.com/2012/01/01/sudut-pandang-dan-sejarah-akuntansi.html
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar