|
|
Paket kebijakan penyelamatan
ekonomi yang kemarin diumumkan pemerintah memberikan harapan positif. Paket
kebijakan tersebut bisa diharapkan menjadi penangkal dampak krisis ekonomi
global. Paling tidak, ekonomi nasional tidak lagi cenderung rapuh dalam
menghadapi terjangan krisis global. Memang, kemarin kurs rupiah maupun indeks
harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih saja
tertekan. Tetapi, itu tidak serta-merta bermakna bahwa paket kebijakan
penyelamatan ekonomi yang diluncurkan pemerintah tumpul alias tak bisa
diandalkan. Sebab, bagaimanapun, dampak atau pengaruh paket kebijakan itu
tidak bersifat jangka pendek atau apalagi instan.
Paket kebijakan itu paling tidak bisa memberikan sinyal positif mengenai arah dan prospek ekonomi nasional di tengah gejolak krisis global. Ini yang pada gilirannya bisa diharapkan menjadi sentimen menyegarkan terhadap dinamika di pasar uang dan pasar modal lokal. Dengan sentimen seperti itu, tekanan terhadap rupiah maupun IHSG bisa berkurang. Dalam konteks ini, fluktuasi nilai tukar rupiah maupun IHSG mungkin tidak kelewat dalam lagi. Secara psikologis, kepercayaan pelaku di pasar uang maupun pasar modal dalam negeri - yang belakangan ini menyusut drastis - perlahan menjadi pulih. Kebijakan penyelamatan ekonomi nasional, yang terdiri atas empat paket, sungguh bisa diharapkan menjadi sentimen positif karena langsung menyentuh akar masalah. Paket kebijakan berupa insentif pajak bagi kegiatan ekspor, misalnya, sangat memungkinkan neraca transaksi berjalan segera membaik setelah belakangan ini babakbelur dilanda defisit. Begitu pula paket kebijakan berupa penyederhanaan perizinan investasi secara drastis. Ini sungguh langkah berani, namun sangat taktis - dan karena itu positif bagi kehidupan ekonomi nasional. Selama ini, perizinan investasi tak cukup kondusif karena kelewat berliku dan banyak pos yang harus dilalui. Sekarang, melalui paket kebijakan ekonomi nasional, pos perizinan ini dipangkas menjadi hanya delapan dari semula 69. Sumber : Koran kompas
OPINI
Bisa dipahami jika dunia usaha pun
menyambut hangat paket kebijakan untuk penyelamatan ekonomi nasional ini.
Bagi mereka, paket kebijakan tersebut sangat memadai dan menjadi jawaban atas
keluhkesah mereka selama ini menyangkut iklim usaha di dalam negeri. Justru
itu, ruang ke arah kondisi ekonomi yang kuat dan sehat pun menjadi terbuka
lebar. Sikap dunia usaha ini sungguh bisa diharapkan sejalan dengan persepsi
pelaku di pasar uang maupun pasar modal. Karena itu pula, tekanan terhadap
nilai tukar rupiah maupun harga saham di BEI pun perlahan bisa berkurang.
Mungkin tidak drastis, karena tekanan faktor eksternal seiring krisis ekonomi
global masih tetap kuat.
|
|
|
|
Sabtu, 07 Juni 2014
Sinyal Positif Paket Penyelamatan Ekonomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar